Senin, 08 Februari 2010

puisi referensi

TUGAS REFERENSI TEORI SASTRA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
REFERENSI TENTANG PUISI LAMA, PROSA, DAN PUISI MODERN




DISUSUN OLEH
Jusriyadi
105 33 42 65 07


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BAHASA DAN DAN SASTRA



PUISI LAMA

Karya sastra melayu dirulis dalam bentuk prosa dan puisi. Puisi lama yang merupakan pancran masyarakat lama (Alisyahbana, 1950: 4) terdiri atas pantundan syair, dandua jenis puisi melayu yang umum digemari dalam seluruh masyarakat melayu. Pantun termasuk puisi rakyat yang dalam sebuah untaian ringkas memberi kesatuan bentuk dan makna yang bulat. Pantun bersifat sindiran akibat perhubungan dua larik pertama, yang karena bunyi maupun perlambangannya merupakan pembayangan dua larik berikutnya dengan pantun, bangsa melayu menyatrakan pikiran dan perasaanya. Sudah menjadi tradisi, pada upacara dan kesempatan tertentu. Tua muda berpantun saling bersahutan . kemahiran kemahiran berpantun telah mendarah daging pada kebanyakan orang melayu.

PENGERTIAN PUISI LAMA

Puisi lama ialah puisi terikat oleh syarat-syarat tertentu yang tradisional. Di samping syarat-syarat khusus yang terdapat pada tiap-tiap jenis, juga terdapat syarat-syarat umum sebagai berikut :

a. Jumlah larik pada tiap-tiap bait.
b. Jumlah perkataan atau suku kata pada tiap-tiap larik.
c. Susunan sajak secara vertical pada akhir larik tiap satu bait.
d. Hubungan larik-lariknya.
e. Iramanya menurutkan pola tertentu, jadi merupakan metrum.


JENIS-JENIS PUSI LAMA

A. Bidal
Bidal adalah peribahasa atau pepatah yang mengandung nasihat, peringatan, dan sebagainya.

Jenis-jenis Bidal

1. Peribahasa ialah segala benruk atau cara berbahasa, tidak dalam arti sebenarnya.
Contoh :
- Malu bertanya sesat di jalan.

2. Pepatah adalah kisan tepat yang dipergunakan untuk mematahkan perkataan orang.
Contoh :
- Besar pasak dari pada tiang.
- Tong kosong nyaring bunynya.

3. Kata arif adalah ucapa-ucapan yang tadinya berasal dari hadist nabi Muhammad saw., yang kemudian terasa sebagai milik umum.
Contoh :
- Senangkanlah hatimu dengan menyenangkan hati orang lain.
- Ilmu yang tiada di amalkan seperti pohon tiada berbuah.

4. Pameo adlah ucapan tiruan yang biasanya hanya berlaku untuk sementara waktu saja. Digunakan sebagai semboyan atau penambah semangat.
Contoh :
- Sekali merdeka tetap merdeka.
- Giat bekerja pasti berjasa.



B. Mantra adalah kata atau ayat apabila diucapakan dapat menimbulkan kuasa gaib, ada beberapa mantra yang selalu di lakukan masyarakat melayu, antara lain sebagai berikut.

Jenis-jenis mantra :

- Mantra untuk merawat tulang yang patah.
“bismillahi rahmanir rahim tarik layar kembang sena urat yang kendur sudah ketegang urat yang putus sudah kusambung teguh allah tegang Muhammad sendi anggota baginda ali tulang gajah tulang mina ketiga dengan tulang angsa patah tulang rusak binasa berkat sidi kepada guru sidi menjadi kepada aku………………..
La ilaha illallah, muhammadar rasullullah”

- Mantra ketika meramu obat.
“Bissmillahirrahmanirrahim
Bilang-bilang topi ayiar
Den lantiang jo tana buku
Solang tulang lai cayiar
Kok kunun dagiang nan sambuku
Kobual allah kobual Muhammad kabual bogindo rasullullah………..
Barokat guru aku dan doaku barokat lailahaillallah”


C. Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat larik yang bersajak bersilih dua-dua (poal ab-ab) dan biasanya, tiap larik terdiri dari empat perkataan . dan larik pertama disebut sampiran, sedangkan dua larik berikutnya disebut pantun.


Ciri-ciri pantun
1. Tiap-tiap bait pantun terdiri 4 larik
2. Tiap- tiap larik terjadi dari 8 -12 suku kata.
3. Sajak akhirnya merupakan sajak silang yang dapat dirumuskan ab ab.
4. Larik ke-1 dan larik ke-2 disebut sampiran dan tidak mempunyai hubungan logis denganlarik ke-3 dan ke-4 yang menjadi isi pantun dan disebut maksud.

Jenis-jenis pantun :

- PANTUN ANAK-ANAK
Pantun anak-anak mengadung dua pengertian : pertama pantun yang dikarang oleh anak-anak sendiri untuk mengekpresikan perasaan hati mereka baik riang maupun gembira; kedua pantun yang di karang oleh orang dewasa untuk mengambarkan dunia anak-anak.

1. Pantun bersukacita
Elok rupanya kumbang jati
Dibawa itik pulang perang
Tidak berkata besar hati
Melihat ibu sudah dating
Ramai orang bersorak-sorak
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besar hati awak
Mendapat baju dan celana

2. Pantun berdukacita
Besar buahnya pisang batu
Jatuh melayang selaranya
Saya ini anak piatu
Sanak saudara tidak punya
Lurus jalan ke payahkumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati tidak akan rusuh
Ibu mati bapak berjalan

- PANTUN ORANG MUDA
Tema-tema dalam pantun orang muda berkisar tentang kisah asmara, kasih saying, dan usik-mengusik antar seorang taruna dengan anak dara, kisah kepahlawanan, adat resam, budi pekerti, dan sebagainya.

1. Pantun dagang
Orang padang mandi ke gurun
Mandi berlimau bunga lada
Dagang berurai air mata
Asam penuh dari seberang
Tumbuhnya dekat tepi barat
Badan jauh di rantau orang
Sakit siapa akan mengobat

2. Pantun pekenalan
Darimana hendak kemana
Dari udik hendak ke kota
Kalau boleh abang bertanya
Adik yang cantik siapa nama
Dari mana hendak ke mana
Dari jepang ke Bandar cina
Kalau boleh kami bertanya
Bunga yang kembang siapa yang punya

3. Pantun berkasih-kasihan
Naga sari cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
Bilakan sampai kepada tuan
Limau perut lebat di pangkal
Saying selasih condong uratnya
Angin ribut dapat di tangkal
Hati yang kasih apa obatnya
Ikan belanak hilir berenag
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak senang
Hanya teringat dinda seorang
Anak kera di atas bukit
Dipadang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

4. Pantun perceraian
Jauh berdagang di tengah kota
Menjual makanan pelbagi benda
Abang pergi mencari harta
Buat meminang akan adinda
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh di negeri satu
Hilang di mata di hati jangan
Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya jauh selasih jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati


5. Pantun beriba hati
Duhai selasi janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalupun pergi bertahun jangan
Bunga cina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik dimana abang gerangan
Biarlah dapat bertemu lagi

6. Pantun jenaka
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh di dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

7. Pantun teka-teki
Sudah gaharu cendana pula
Kura dalam perahu
Sudah tahu Tanya pula
Pura-pura tidak tahu


- Pantun orang tua
Pantun orang tua merupakan pantun yang dituturkan oleh orang-orang tua biasanya berisi nasihat, kias, ibarat, dan ajaran agama. Pantun orang tua ini bisa di bagi tiga yaitu ;
1. Pantun nasihat
2. Pantun agama
3. Pantun adat

- Contoh pantun orang tua antara lain :

1. Pantun nasihat
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal Sembilan
Tuntut ilmu bersungguh-sungguh
Suatu jangan ketinggalan
Kayu cendana di atas batu
Sudah di ikat di bawa pulang
Adat dunia memamng begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

2. Pantun agama
Kamumu didalam semak
Jatuh melayang selamanya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia tuha yang maha esa

3. Pantun adat
Menanam kelapa di pulau bukum
Tinggi sedapa sudah berubah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di kitabullah
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijujun
Baru terpelihara adat pusaka
Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku lubuh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh


D. Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi tetapi lebih dari 4 larik (mulai dari 6 larik hingga 20 larik). Oleh karena itu, talibun dapat dikatakan merupakan perluasan dari pantun. Jika karmina di sebut juga pantun singkat maka talibun disebut juga pantun panjang.

Ciri-ciri talibun
- Talibun merupakan ikatan jenis pantun, jumlah larik tiap-tiap baitnya lebihdari 4 dan genap (6,8,10, dan setetrusnya)
- Tiap-tiap larikterdiri atas 8-12 suku kata
- Separuh dari jumlah larik bagian atas merupakan sampiran, separuh bagian bawah merupakan maksud.
- Sajak akhirnya, vertical dapat di rumuskan abc, abc,abcd, abcde,abcde, dan seterusnya.

Contoh :

Kalau anak pergi ke lepau
Yu beli belanak pun beli
Ikan panjang beli lebih dahulu
Ibu cari anak pun cari
Induk semang cari dahulu
Siapa belangir ke tepian
Jangan dahulu balik pulang
Rusa terdampar dalam lembah
Ekornya hitam kena bara
Kakanda berlayar kelautan
Banyak memetik bunga kembang
Adinda tinggal tengah rumah
Tidur bertilam air mata


E. Karmina (pantun kilat) fungsi karmina antara lain adalah sebagai saran untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung, mengukapkan perasaan, member nasihat, saling percakapan, dan sebagainya.


Ciri-ciri karmina
- Satu larik pertama berupa sampiran.
- Jeda larik ditandai koma (,)
- Sajak akhirlurusnya (a-a)
- Larik kedua merupakan isi.


Contoh :

Gadang gendut tali kecapi,
Kenyang perut senanglah hati.

Ujung bendul dalam semak,
Kerbau mandul banyak lemak.

Dahulu parang sekarang besi,
Dahulu saying sekarang benci.
F. Gurindam adalah satu bentuk puisi melayu lama terdiri atas dua larik kalimatdengan irama akhirnya yang sama, merupakan satu kesatuan yang utuh.larik pertama berisikan semacam soal, atau perjanjian dan larik kedua berisikan jawabannya tau akibat dari masalah tau perjajian dari larik pertama tadi.

Ciri-ciri gurindam
- Tiap sebait terdiri atas 2 larik.
- Jumlah suku kata tiap-tiap lariknya tidak tetap, pada umumnya 10-14.
- Sajak akhirnya merupakan sajak sama yang dapat di rumuskan aa.
- Hubungan larik ke-1 dan larik ke-2 seolah-olah membentuk kalimat majemuk, biasanya hubungan dalam sebab dan akibat.
- Pada umumnya isi menyatakan sutau kebenaran untuk member nasihat.

Contoh :

Cahari olehmu sahabat
Yang beleh di jadikan obat.

Cahari olehmu akan guru
Yang boleh lakukan akan seteru.

Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi.

Kuarng fikir, kurang siasat
Tentu dirimu, kelak tersesat.

Fikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa.

Siapa menggemari silang sengketa
Kelaknya pasti berduka cita.

G. Teka-teki dalah puisi yang termasuk pantun, yang maksudnya mengarah pada tebakan, yang di gunakan oleh masyarat melayu untuk dijadikan suatu hiburan pantun hteka-teki ini merupakan kesenian asli Indonesia yang merupakan sastra yang harus di kembangkan.






Contoh :

Sudah gaharu cendana pula
Kura dalam perahu
Sudah tahu Tanya pula
Pura-pura tidak tahu

H. Seloka merupakan bentuk puisi yang telah tua sajak masuknya pengaruh sastra hindu ke asia tenggara pada awal abad pertama. Dalam sastra melayu Klasik seloka termasuk jenis puisi yang berisi pepatah atau perumpamaan yang mengandung olok-olok, ejekan, senda gurau, dan sindiran.


Ciri-ciri seloka
- Sajak terdiri atas 4 larik.
- Tiap-tiap larik terdiri atas 4 perkataan atau 8-11 suku kata.
- Bersajak seperti syair (aaaa)
- Hubungan larik-lariknya seperti pantun, larik ke-1 dan ke-2 merupakan sampiran, dan larik ke-3 dan ke-4 merupakan maksud.

Contoh :

Ada seekor burung pelatuk
Cari makan dikayu buruk
Tuan umpama ayam pungguk
Segan mengcakar rajin mematuk


I. Syair adalah berasal dari bahsa arab “syuur” yang berarti pengubah atau pengikat hati.syair masuk keindonesia setelah masuknya agama islam memang demikian halnya sebab pada tahun 1380 M di aceh terdapat batu nilan bertuliskan syair Minye tujoh. Isi syai adalah kejadian yang, kisah, nasihat, berbeda dengan pantun yang semata-mata isinya adalah curahan hati.

Ciri-ciri syair :

- Terdiri dari 4 larik tiap bait.
- Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan.
- Seliruh larik merupakan arti.
- Sajak setiap akhir larik selalu sama (aa-aa).
- Jumlah suku kata tiap larik hamper sama (biasanya 8-12 suku kata).
- Isi syair berupa nasihat, dongeng, cerita dan sebagainya.


Contoh :

Raja kembayat terusir dari negerinya, terpaksa permaisuri melahirkan putrinya di jalan, ditinggalkannya. Diasuh oleh seorang saudagar dan di namai bidasari yang berarti cantik sekali. Raja indra pun jatuh cinta kepada bidasari hinga permaisurih berusaha memusnahkan bidasari, tetapi gagal hingga berhasil di kawininya. Di pihak lain, raja raja kembayat sudah memperoleh kembali kerajaanya dan berputera lagi putera bangsawan namanya.
Putera bangsawan mencari kakaknya dan bertemu. Istana pesta besar-besaran. Dalam perlawatan putera bangsawan mengawini puteri mandu dari yag di kurung oleh jin, sesudah membunuh jin tersebut.


Syair yang diterbitkan oleh ;WR van Hoevell syair ini timbul pada masa transisi islam dan kedatangan bangsa barat ke Indonesia.


J. Matsnui (madah) adalahsyair atau sajak pujian.

Contoh :

Umar
Umar yang adil dengan perinya
Nyatalah pun adil sama dirinya sendiri
Dengan adil itu anaknya di bunuh
Inilah adat yang benar dan sungguh

Dengan bedah antara isi alam
Ialah yang besar pada siang malam
Lagi pun yang menjatuhkan segala syar
Imamu’lhak kedalam padang masyar

Barang yang hak ta’ala katakana itu
Maka katanya sebenarnya itu


K. Rubai adalah puisi yang mirip dengan syair besajak aa/ba, dan terdiri atas 4 larik dalam satu bait.

Contoh :

Manusia
Subhanahu allah apa hal segala manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu padanya terlalu mulia


L. Nazam adalah puisi yang terdiri atas 12 larik, berima 2-2 atau 4-4, berisi perihal hamba yang setia dan bidiman.

Contoh :

Bahwa bagi raja sekalian
Hendak ada menteri demikian
Yang pada satu pekerjaan
Sempurnakan segala kerajaan
Menteri inilah maka tolan raja
Dan peti segenap rahasianya shaja
Karena kata raja itu katanya
Maka menteri yang demikianlah perinya
Jika dapat raja dapat adanya itu
Dapat peti rahasianya itu

M. Gazal adalah puisi yang terdiri atas 8 larik, tiap bait berisi perihal asmara dan tiap larik berakhir dengan kata yang sama.

Contoh :

Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia juga,
Dan nyawakku pun, mana dari pada nyawa itu jauh ia juga,
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga,
Hanya jika pada nyawa itu hampir dengan sedia suka juaga,
Nyawa iru yang menghidupkan senantiasa nyawa manusia juga,
Dan hilangkan cintanya pun itu kekasihku yang senantiasa juga,
Kekasihku itu yang mengenak hatiku dengan rahasia juga,
Bukhari yang ada serta nyawa itu ialah bahagia juga.

















Puisi Lama




Matra meramu obat
Mantra penyambung tulang
Mantra penutup luka
Mantra penawar racun
Mantra sakit perut
Mantra cepat dapat jodoh


Mantra
Pribhasa
Bidal Pepatah
Kata arif
Pantun Pameo P. bersuka cita
P. berduka cita
Talibun P. anak-anak
P. orang muda P. dagang
Gundam P. jenaka P. perkenalan
P. teka-teki P. berkasih-kasihan
Puisi lama Karmina P. orang tua P. perceraian
P. beribah hati
Teki-teki
P. nasihat
Seloka S. Panji P. adat
S. Kiasan P. agama
Syair S. Pantasi
S. Sejarah
Matsnui S. Sanduran atau terjemahan
S. Keagamaan
Rubai

Nazam

Gasal




Puisi baru
Soneta ( bersajak setiat baris )
Distickon ( sajak 2 baris seuntai )
Terzina ( sajak 3 baris seuntai )
Puisi Baru Quantrain ( sajak 4 baris seuntai )
Quint ( sajak 5 baris seuntai )
Sektet ( sajak 6 baris seuntai )
Septime ( sajak 7 baris seuntai )
Stamza ( sajak 8 baris seuntai )

Perkembangan pros
Mite
Dongeng legenda
Prosa lama hikayat sage
Sejarah fabel
Prosa cerita malang
Roman Hikayat hang tuah
Prosa baru Cerpen sejarah melayu
Drama




Sastra imajinatif

esai
kritik
biografi
pitobiografi
Sastra non imajinatif menoor
sejarah
catatan harian
surat-surat
SASTRA
Epik
Puisi Lirik
Dramatik
Sastra imajinatif Roman
Fiksi Novel
Cerpen
Prosa Novelet

Drama prosa
Drama

Drama puisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar